Yogyakarta, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengapresiasi langkah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang konsisten melaksanakan program kuliah kerja nyata-pembelajaran pengabdian masyarakat (KKN-PPM). Ia menilai program ini strategis dalam mendorong UMKM daerah agar mampu menembus pasar ekspor.
“Banyak yang bisa dilakukan dalam pemberdayaan UMKM. Kami punya program UMKM Bisa Ekspor, mahasiswa bisa bantu mengidentifikasi usaha masyarakat yang potensial untuk ekspor,” ujar Mendag Budi saat menghadiri penerjunan mahasiswa KKN-PPM UGM di Lapangan Pancasila, Jumat (20/6/2025).
Pada periode ke-2 tahun 2025, UGM menerjunkan 8.038 mahasiswa dari 287 unit KKN ke 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan di Indonesia. Ini menjadi jumlah penerjunan terbanyak sepanjang sejarah KKN-PPM UGM.
Rektor UGM Ova Emilia menekankan, KKN-PPM bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga media transformasi sosial di tingkat akar rumput. “Arah baru KKN-PPM menitikberatkan pada tema strategis yang relevan dengan kondisi masyarakat,” ungkapnya.
Tema besar KKN tahun ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Menghadapi Perubahan Iklim.”
Fokus ini diambil sebagai respons terhadap ancaman nyata perubahan iklim terhadap desa sebagai produsen pangan.
Wakil Rektor UGM Arie Sudjito menambahkan, penguatan petani lokal dan adopsi teknologi ramah lingkungan adalah langkah penting dalam membangun sistem pangan yang tangguh.
Kegiatan mahasiswa menjangkau wilayah-wilayah terpencil, seperti Papua Tengah dan Riau. Di Kampung Atuka, Mimika, tim Mendaka Mimika akan menggelar Festival Onaki sebagai bentuk apresiasi budaya lokal.
Di Kabupaten Siak, Riau, tim Bentala Melayu menjalankan program digitalisasi desa wisata Dayun, didukung oleh DPKM UGM dan Bakti BCA.
Dosen pembimbing lapangan Sailal Arimi menyatakan, pengembangan Kota Siak sebagai pusat kebudayaan menjadi impian pemerintah daerah yang turut diperjuangkan mahasiswa.
Sejak 1951, KKN-PPM UGM terus memperluas dampak pengabdian. Periode ini melibatkan kerja sama dengan 39 mitra organisasi dan industri, serta 34 pemerintah daerah. UGM juga menggandeng universitas lain dengan visi serupa dalam pembangunan berbasis masyarakat.
